Teknologi berbasis komputer dibuat sedemikian semakin mudah digunakan. Bobotnya yang ringan membuat anak-anak bersuka cita menentengnya kemana-mana untuk bermain dan belajar sekaligus. Tahukah Anda, gadget (gawai) diam-diam membahayakan mata putra-putri kita?
Bagaikan wabah yang menyerang seluruh dunia, masyarakat betah berlama-lama menggunakan gawai entah itu komputer, komputer tablet, maupun ponsel pintar. Sebagian menjalaninya tanpa masalah yang berarti. Di lain pihak, sebagian orang menyadari bahwa mereka mengalami ketidaknyamanan pada mata. Gawatnya kondisi tersebut biasanya diabaikan saja oleh anak-anak terutama saat asyik dengan permainan.
Computer Vision Syndrome
Sindroma ini terkenal sebagai "ketegangan mata digital" karena terjadi ketika seseorang telah menggunakan gadget dalam waktu cukup lama. Gejalanya bervariasi dari fokus penglihatan mengabur, mata merah, kering, iritasi, terasa tegang, lelah, sakit kepala, nyeri pundak dan leher. Beberapa orang merasakan obyek penglihatan yang sebenarnya diam malah terlihat seperti bergerak, misalnya rangkaian huruf dan garis tampak seperti tidak tertera lurus, ciri terjadinya gangguan pada penglihatan binokular (sistem koordinasi di otak dan mata yang membuat kedua mata bekerja sama untuk melihat obyek yang sama).
Sedikitnya 70 persen responden dewasa di Amerika Serikat mengalami gejala ketegangan mata digital, demikian menurut surveu yang diselenggarakan oleh Vision Council. Menurut 60 persen responden, mereka melihat layar gadget sedikitnya enam jam per hari. Problem yang sama mulai banyak terjadi pada anak-anak, terutama karena mereka mendapatkan ponsel pintar berlayar sentuh di usia sangat muda.
Penggunaan gadget berlayar perlu dikendalikan dengan hati-hati. Studi terhadap mata babi menunjukkan kerusakan sel retina akibat sinar biru, hal yang sama dapat terjadi pada manusia.
Kerusakan berawal ketika fotoreseptor (tipe neuron di retina yang mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi informasi) sedikit demi sedikit mati karena terpapar sinar biru. Ketegangan pada mata pun terjadi sehingga meningkatkan peradangan, ketidaknyamanan dan rasa nyeri. Akhirnya, konsentrasi sinar biru di pusat retina yang disebut makula membuat makula tersebut rusak sehingga terjadilah gangguan penglihatan yang signifikan. Risiko terjadinya kerusakan pada makula akibat sinar biru terbilang tinggi, terutama pada anak-anak yang organ matanya masih terus tumbuh dan belum stabil.
Dokter mata dan Refraksionis sama-sama mengingatkan pentingnya membatasi waktu pemakaian gadget pada anak-anak. Jumlah pasien anak yang mengalami mata minus semakin meningkat seiring dengan tingginya penggunaan gadget. Berkegiatan menggunakan gadget membuat anak terus-menerus melihat pada jarak dekat atau menengah dalam waktu lama sehingga kemampuan lensa mata untuk berakomodasi semakin memburuk. Mari kurangi waktu bermain gadget dan ajak anak untuk lebih banyak beraktivitas di luar ruangan demi kesehatan mata anak.
Bahaya Gadget Pada Mata Anak
Reviewed by AVODS2020
on
10:05:00 PM
Rating:
No comments:
"Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar."